Rabu, 15 Oktober 2014

Sampah Ber-evolusi Berubah Menjadi Seni



Sampah  Ber-evolusi Berubah Menjadi Seni


Melihat di lingkungan sekitar, kita tak pernah bisa terpisah
dari  tumpukan ,maupun kepingan-kepingan sampah
yang tiap kali kita jumpai dimana kita berada terutama
di sudut-sudut perkotaan.

Berangkat  dari situasi ini saya merasa sampah menjadi persoalan
yang sangat penting untuk kita perhatikan dan kita cermati.

Melihat sampah, saya merasa dibawa pada satu titik kesadaran
di mana kini sampah menjadi titik puncak tertinggi dari percepatan populasinya jika
di banding dengan percepatan manusia berevolusi
yang secara tidak kita sadari bahwa itu semua hasil dari apa yang kita kumpulkan
setiap detik, menit, jam, dan perharinya, bisa kita bayangkan jika apa yang kita kumpulkan
selama kita hidup itu adalah sampah, tentunya  itu terjadi berulang-ulang bahkan turun menurun
hingga anak cucu kita nanti. Dan itu akan di lakukan oleh semua manusia
selama masih berada di bumi, di mana kita berpijak ini.

Tentunya sangat kompleks.
Jika hal ini bisa menjadi salah satu bagian yang terpenting untuk perlu kita renungkan !
untuk kita, bumi ini, dan seisi semesta alam.

Melalui perwujudan rupa yang saya gambarkan,
dengan harapan bisa dijadikan media perenungan.
Untuk masuk kedalam komplektisitas persoalan ini melalui imajinasi
dan fantasi-fantasi rupa yang saya coba gambarkan
melalui bentuk-bentuk yang selama ini tidak pernah kita jumpai dan terlihat dengan kasat mata.
Melalui potongan, kepingan berbagai matrial "sampah" hingga menggali untuk mencari partikel yang sudak tak teridentifikasi dari kepingan sampah apa. lalu saya susun (kolase) dan merekonstruksi, kembali menjadi objek yang belum teridentifikasi juga tentunya.Upaya ini adalah mentranformasi antara manifenta alam dengan mendaur ulang matrial temuan sebagai proses penciptaan nilai objek seni .

Image artwork by: w i d o d o  k a b u t d o.  2010  
Terinspirasi saat saya melihat tumpukan sampah,
dan kepingan-kepingan sampah anorganik,
yang memiliki jenis-jenis media yang begitu susah dan membutuhkan
waktu lama untuk hancur terurai oleh tanah atau reaksi alam.
Melihat proses alam tersebut menurut saya tidak ramah terhadap
ingkungan, pada awalnya saya mengumpulkan kepingan-kepingan itu
yang saat itu saya tertarik dengan bentuk-bentuknya  hingga ada
yang menyerupai fosil, dan lalu saya berfikir bahwa ini
adalah sama halnya dengan sel (bakteri, serangga,virus, Seni dan sejenisnya).

Entah sel apa ini ?. Namun  untuk mengobati rasa penasaran saya
seolah intuisi saya menggerakan tangan saya untuk menggabungkan
kepingan-kepingan itu yang saya anggap itu adalah sel yang jika di gabungkan
satu dengan yang lainnya akan membentuk bentuk baru.
Ternyata melalui imajinasi dan ketrampilan untuk menggabung-gabungkan
martial itu, terciptakan fantasi dan bentuk baru yang menyerupai
bentuk kehidupan baru yang belum teriedentifikasi.

Hasil dari penciptaan ini sangat imajiner jika saya  upaya untuk mendekatkan
pada penganalogian  sampah, dengan sel (serangga, bakteri, virus)

Terkadang manusia takut, jijik, dan merasa terancam. Namun pada dasarnya 
manusia adalah makluk hidup yang paling kompleks. Yang telah dihinggapi oleh
penyebab rasa takut, jijik, dan perasaan  terancam tersebut.

LIHAT HASIL KARYA: klik laman atas "collage 3D"

                                                                                                              ~widodo kabutdo~
                                                                                                                        2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar